• Acrotholus

    Ilustrasi Acrotholus audeti. (Julius Csotonyi/Phys.org)


    Para ilmuwan akhirnya memberikan nama Acrotholus audeti pada seekor pachycephalosaur, atau spesies dinosaurus berbatok kepala asal Alberta, Kanada. Kepastian Acrotholus merupakan spesies baru ini dipastikan dari fosil-fosil terbaru yang ditemukan serta yang sudah didapat selama ini.

    Dengan panjang sekitar 1,8 meter dan berat 40 kilogram, dinosaurus pemakan tumbuhan ini merupakan dinosaurus berbatok kepala tertua yang dijumpai di Amerika Utara, dan kemungkinan pula tertua di dunia. Detail lengkap mengenai Acrotholus audeti sendiri dipublikasikan di jurnal Nature Communications.

    “Acrotholus menghadirkan informasi baru terkait evolusi dinosaurus berbatok kepala. Meski ia merupakan salah satu anggota tertua dari keluarga ini, secara mengejutkan, kubah tengkoraknya yang tebal sudah berkembang sangat baik pada era geologi tersebut,” kata David Evans, ketua tim penelitian.

    Evans menyebutkan, yang lebih penting dari temuan ini adalah bahwa dari rekam jejak fosil yang didapat, hewan ini menunjukkan bahwa kita baru saja mulai memahami keanekaragaman dinosaurus pemakan tumbuhan berukuran kecil.

    Nama Acrotholus sendiri memiliki arti “kubah tinggi”, mengikuti bentuk tengkorak kepalanya yang seperti kubah. Tengkorak kepala itu terdiri dari tulang padat dengan ketebalan lebih dari sepuluh sentimeter. Adapun audeti diambil dari nama Roy Audet, pemilik lahan di mana spesimen fosil dinosaurus ini pertama kali ditemukan tahun 2008 lalu.

    Acrotholus berjalan dengan dua kaki. Tengkorak kepala yang berbentuk kubah di atas mata hewan ini kemungkinan digunakan untuk beradu kepala dengan sesamanya semasa hidupnya. Diperkirakan, Acrotholus sendiri hidup sekitar 85 juta tahun lalu.

    “Kami memprediksikan bahwa akan ada banyak spesies dinosaurus kecil lain seperti Acrotholus ditemukan di masa depan jika para peneliti mau menyortir tulang-belulang hewan yang mereka temukan di lapangan,” kata Michael Ryan, kurator dari The Cleveland Museum of Natural History.

    Temuan ini, kata Ryan, juga menegaskan betapa pentingnya para pemilik lahan seperti Roy Audet memperkenankan lahannya untuk diteliti oleh para ilmuwan agar bisa menghasilkan banyak temuan-temuan penting. Fosil-fosil Acrotholus Audeti sendiri mulai dipamerkan pada publik di Royal Ontario Museum, Kanada, per bulan Mei 2013 ini.
  • You might also like

    No comments:

    Post a Comment

Powered by Blogger.

Follower

Total Visitor

Search This Blog

Archives

Translators

English French German Spain Russian Japanese Arabic Chinese Simplified

Blogger templates

Blogger news

Budayakan membaca walaupun sekedar artikel ringan.

Page Fans

Blogroll

CHRONIC = ART